5 Aturan Menyelamatkan Diri dalam Kebakaran Hutan - Survival Alam

5 Aturan Menyelamatkan Diri dalam Kebakaran Hutan

Aturan Menyelamatkan Diri dalam Kebakaran Hutan. Setiap tahun khususnya musim kemarau, kebakaran hutan kerap kali membakar puluhan hektar area. Suhu yang bisa melebihi ratusan derajat Celcius akan sangat menyiksa jika dalam kondisi berada di area ataupun terjebak. Ketika api ada di sekeliling, saat hirupan oksigen berubah menjadi hirupan udara super panas, teror yang akan mengikuti adalah kematian.
Kebakaran Hutan
Beberapa kasus kebakaran hutan pegunungan di Indonesia juga sering terjadi khususnya ketika musim kemarau. Kegiatan pendakian di sebagian gunung-gunung mungkin ditutup, namun ada juga sebagian yang dibuka. Pendaki yang tau benar dalam hal pembuatan api tentu tidak masalah, tapi selain dari ulah manusia, api'pun juga bisa muncul karena adanya gesekan benda panas di alam.

Berikut adalah aturan untuk bertahan di dalam kebakaran hutan :

1. Berada di Tempat Lain

Ini adalah aturan wajib yang dilakukan oleh naluri setiap orang. Tinggalkan daerah kebakaran secepatnya dan jangan menunggu untuk melihat bagaimana api akan terus menjalar.

2. Cari Zona Aman

Salah satu zona aman dari api adalah air seperti sungai dan danau. Jika mungkin dan sebelumnya anda sudah melihat dimana ada air di jalur pendakian, segeralah menuju ke arahnya. Basahi diri anda dengan air atau masuklah ke dalamnya.

Zona aman lainnya adalah tempat yang jauh dari bahan pembuat api (serasah hutan) seperti daerah berbatu, dasar sungai, daerah yang lapang. Daerah yang telah dibakar kadang menjadi tempat yang aman karena bahan bakar sudah terbakar di tempat itu, namun pastikan api yang membakar tempat itu benar-benar sudah mati. Jauhilah daerah yang gersang dan kering seperti daun dan pohon kering. 
Daerah Bekas Terbakar

3. Cari Jalan Menurun

Api lebih cepat bergerak ke atas daripada kebawah. Carilah jalan keluar yang menurun tetapi jangan mengikuti ngarai (lembah, jurang) karena jalur tersebut bertindak sebagai cerobong asap yang menyalurkan panas ke atas bukit.

Pohon berdaun dan semak-semak membakar lebih cepat daripada pohon cemara. Jika ada, cobalah mengikuti rute yang kurang mudah terbakar seperti pohon pinus. Arah dan besar kecilnya api ditentukan oleh keadaan sekitarnya seperti angin. Angin bisa membawa bunga api yang berpotensi membakar daerah sekitarnya. Carilah jalan yang melawan arah angin yang juga akan melawan arah api.
Anda mungkin akan menemukan hewan yang juga akan mencari tempat aman> Hewan kadang bisa menunjukkan jalan dimana ada tempat yang aman. Jika hewan bisa menunjukan jalan, anda tidak akan bisa bersaing berlari dengan mereka. Namun mengikuti arah hewan bukan salah satu saran. Beberapa hewan yang pemalu dan takut akan bergerak tak menentu, bahkan panik dan berlari lebih ke dalam api.

4. Fungsikan Kain 

Bernafaslah di dalam pakaian anda untuk melindungi saluran pernafasan agar tidak menghirup gas panas. Anda membasahi kain dengan air untuk menutup hidung dan mulut sebagai respirator darurat, lalu bernafaslah di dalam kain basah tersebut untuk menghalau bau asap panas.

Beradalah lebih rendah karena akan lebih mendapatkan banyak udara. Arah asap yang naik akan mengurangi jumlah udara di sekitar.

5. Berlindung

Temukan gua, celah tandus, pipa drainase atau lubang bawah tanah untuk berlindung di dalamnya. Jika anda mendaki di daerah dengan ancaman kebakaran tinggi, bawalah selimut api untuk melindungi anda dalam kondisi darurat.

Sebagai pilihan terakhir, galilah parit untuk berbaring dan tutupi tubuh anda dengan tanah. Anda bisa juga berbaring menghadap ke bawah dengan menggali lubang kecil di bawah wajah untuk menyimpan sedikit oksigen. Tahan nafas dan jaga mata untuk tetap tertutup ketika api melewati anda. Ini cukup berbahaya, untuk itulah disebut sebagai pilihan terakhir.

Tetaplah ingat, cara terbaik untuk bertahan hidup adalah dengan persiapan. Buatlah rencana dan ketahui kondisi medan yang akan menjadi tempat tinggal anda dalam beberapa waktu. Selamat Berpetualang !

Iklan Atas Artikel

Loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Loading...

Iklan Bawah Artikel

Loading...