Tips Menanggulangi Gangguan Binatang di Alam Bebas - Survival Alam

Tips Menanggulangi Gangguan Binatang di Alam Bebas

Tips Menanggulangi Gangguan Binatang di Alam Bebas. Hutan adalah tempat bersantai dan bersenang-senang bagi para petualang, tapi  diisi oleh beberapa potensi bahaya. Salah satu bahaya yang mungkin dihadapi adalah binatang di hutan liar. Tidak semua hewan liar di alam bebas adalah hewan buas, namun selalu waspada penting dilakukan ketika berada di alam bebas. Meski bisa menghindar dari binatang, kadang binatang di alam bebas malah mendekat karena anda memiliki 'sesuatu' yang diinginkan. Bisa saja mereka mengganggu karena menganggap anda pengganggu atau bisa juga karena membutuhkan makanan.

Berikut adalah tips menghindari dan menanggulangi gangguan binatang di alam bebas :

1. Nyamuk

Beberapa nyamuk di hutan bisa mengakibatkan demam dan malaria. Oleh karena itu, pakaian rapat dan bersihnya tempat akan menjamin keselamatan karena gigitan nyamuk. Mengatasi gangguan nyamuk bisa dilakukan dengan memberi lotion anti nyamuk atau minyak sirih yang dibalurkan ke seluruh tubuh.
Nyamuk
Masih ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengusir nyamuk dari dalam shelter atau tenda.
  • Membakar kain yang dibasahi dengan minyak tanah, namun jangan digunakan sampai habis. Kemudian matikan dan simpan dalam kaleng dan taruhlah di dalam tenda. Lakukan hal ini sebelum tidur agar asapnya tidak membuat sesak nafas.
  • Bakarlah bunga keluwih kering kemudian simpan di kaleng atau piring seng. Asap yang keluar bisa mengusir nyamuk.
  • Gunakan piring seng yang telah dilumuri minyak kelapa. Apabila nyamuk mengganggu, pukullah dengan piring tersebut dan nyamuk akan menempel. Gunakan cara ini jika nyamuk tidak begitu banyak.
Cara mengobati gigitan nyamuk
Gigitan nyamuk bisa menimbulkan bengkak dan rasa gatal sehingga menyebabkan kulit kemerahan. Cara mengobatinya adalah dengan garam. Ambil sedikit garam dan gosokkan pada bekas gigitan nyamuk untuk menghilangkan bekas gigitan nyamuk tersebut

2. Laron

Sebenarnya laron sangat bermanfaat dalam kondisi survival karena bisa dijadikan makanan. Tapi apabila jumlah laron berlebihan, apalagi ada di dalam tenda, tentu sangat mengganggu. Cara mencegah nya adalah dengan menggantungkan cabe di dekat lampu, maka laron-laron akan pergi.
Laron

3. Lebah 

Sarang lebah penyengat (hornet) biasanya berupa kantong kecoklatan yang membujur. Letaknya menggumpal atau menggantung pada batang pohon di ketinggian 5-6 meter dari tanah. Lebah akan menyengat jika sarangnya terganggu. Sengatan lebah rasanya sakit, panas dan menjadi bengkak. Apabila diserang lebah, larilah ke semak paling lebat atau berendam di air. 
Sarang Lebah

Cara mengobati gigitan lebah
  • Potong pangkal pohon pisang yang sedang berbuah atau yang baru diambil buahnya. Ambil hati pohon pisang yang masih dalam keadaan segar tersebut, kemudian tumbuk sampai airnya keluar kurang lebih 1 gelas. Minumlah air tersebut meski rasanya sepat dan taruh ampas tumbukan ke bekas sengatan. Ramuan ini juga berguna untuuk gigitan kelabang maupun ikan lele.
  • Remas 2-3 siung bawang merah hingga airnya keluar. Oleskan air bawang merah pada bekas gigitan lebah. Lakukan beberapa kali hingga tak terasa sakit dan tentu tidak akan mengalami bengkak.
  • Haluskan asam jawa (Tamarindus indica), lalu tempelkan pada bekas gigitan.
Jika disengat lebah, jangan dipijit-pijit karena racunnya akan masuk ke dalam pembuluh darah.

4. Lintah

Lintah terdapat di tempat yang lembab dan terkadang tidak terasa menempel pada bagian tubuh. Lintah masuk melalui celah sepatu, baju yang longgar dan sebagainya. Untuk itulah gunakan geiters untuk menghindari lintah. Rahang lintah sangat kuat ketika menempel pada bagian tubuh. Untuk melepaskannya jangan ditarik karena akan semakin kuat dan bertambah sakit.
Lintah

Cara menanggulangi gigitan lintah
  • Gunakan tembakau yang dimasukkan dalam sobekan kain, lalu tambahkan air. Peraslah di atas lintah tersebut. Lintah akan lepas karena kandungan nikotin dari tembakau.
  • Gunakan sari jeruk yang masih mentah.
  • Menaburkan garam di atas lintah.
  • Menaburkan abu rokok atau abu dari pipa rokok.
Setelah lintah lepas, bekas gigitan harus segera dipijit agar luka benar-benar bersih dan darah akan berhenti dalam berapa menit, dengan begitu resiko infeksi dapat dihindari.

5. Semut 

Semut merah biasanya membuat sarang pada ranting-ranting pohon dan semak belukar. Biasanya semut sangat aktif menyerang dan menggigit. Semut kecil penggigit sarangnya berupa gumpalan tanah, jadi hindarilah sarang dan gumpalang-gumpalan tanah tersebut. Pohon yang daunnya membentuk gumpalan kecil juga harus dihindari karena merupakan sarang semut penggigit.
Semut Merah

Cara menanggulangi gangguan semut merah
  • Gunakan obat gosok di bekas gigitan.
  • Jika masuk ke telinga, biarkan semut masuk hingga gendang telinga meski rasanya gaduh dan sedikit nyeri. Basahi salah satu jari tangan dengan air ludah dan oleskan tepat di belakang telinga sebelah bawah, tepat pada lekukan. Lakukan berulang-ulang, nantinya semut akan keluar.
  • Semut tidak menyukai cabe merah karena mengandung asitris dan juga daun sirih. Taruhlah pada jalan yang dilewati semut sehingga semut akan terusir.

6. Kalajengking dan Lipan

Meski kalajengking dan lipan ada di daerah tropis, namun mereka jarang ada di tempat terbuka. Binatang tersebut kadang berdiam di bawah kulit kayu batang pohon tumbang maupun di bawah bebatuan. Kalajengking dan lipan biasanya tidak menyerang kecuali terganggu.
Kelabang dan Lipan
Akibat yang bisa ditimbulkan ketika terkena gigitan yaitu luka bisa berdarah ataupun tidak, gatal-gatal, nyeri dan bengkak di sekitar luka. Ketika digigit, pijatlah segera di area luka dari arah pangkalnya untuk mengeluarkan bisa dan racun bersama darah. Ikatlah bagian tubuh di sebelah pangkal yang terkena gigitan, bila digigit di kaki atau tangan.

Cara mengobati gigitan kalajengking dan lipan.
  • Haluskan asam jawa (Tamarindus indica), lalu tempelkan pada bekas gigitan lipan. Secara bertahap, rasa sakit dan bekasnya akan hilang.
  • Jika digigit kalajengkin, gunakan lada (Piper ningrum). Tumbuk lada sampai halus, campurkan minyak kelapa, taruh pada bekas gigitan dan balut.

7. Ular

Ular bisa menyerang jika ada orang yang mengejutkannya atau mengganggu. Parah tidaknya gigitan tergantung dari jenis ular dan letak gigitan. Untuk menghindari gangguan ular saat camping, lebih baik mengerti beberapa Tips Menjaga Tenda Dari Ular di Alam Bebas.
Ular

Tindakan yang perlu dilakukan jika digigit ular :
  • Tetap berbaring dan diam karena percepatan aliran darah bisa membahayakan.
  • Ikat bagian atas luka. Gunakan bahan yang kenyal seperti syal, ikat pinggang, sapu tangan dan sebagainya.
  • Beri obat merah atatu yodium tintur di sekitar luka.
  • Jika ular beracun, lakukan irisan pada bagian luka dengan pisau yang sudah disucihamakan seperti dibakar. Keluarkan darahnya dari luka irisan sebelum ikatan dikendorkan. Cara mengeluarkannya dengan penghisap, bisa menggunakan botol berleher kecil. Kosongkan udara dalam botol, lalu bakar kertas atau korek di dalam botol dan tempelkan pada luka hingga dapat menyedot darah keluar.
  • Bekas luka bisa di tutup dengan yodium tinctur 5% atau bubuk sulfa (sulfanilamidde powder) dan tutup dengan kain steril.
  • Jika luka terus berdarah, berilah kain kasa steril dan tekan kuat-kuat sampai pendarahan berhenti.
Jika tidak ada obat-obatan, gigitan ular bisa diobati dengan membinasakan bisa ular dengan cara sebagai berikut :
  • Luka bekas gigitan secepatnya (kurang dari 10 menit) dibakar sampai luka terbakar sedang. Bisa dilakukan dengan korek api, bara api atau obat-obatan yang sifatnya membakar.
  • Luka bakar diobati dan dibalut.
Cara tersebut agar beresiko terutama bahaya kulit terbakar dan sebaiknya tidak diusahakan. Lakukan apa saja yang mungkin bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama. Menghindari dan menjauhi ular adalah lebih baik.

Beberapa hewan tersebut biasanya sering ditemui dan kadang mengganggu para penggiat alam bebas. Jadi tetap berhati-hatilah dan persiapkan perjalanan anda dengan tidak meninggalkan perlengkapan pertolongan pertama. Sebenarnya binatang buas juga takut jika mendengar kegaduhan atau gerombolan manusia. Namun, waspada harus menjadi prioritas pertama. Selamat Berpetualang !

Iklan Atas Artikel

Loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Loading...

Iklan Bawah Artikel

Loading...