6 Tips Bertahan Dalam Badai Petir di Alam Bebas - Survival Alam

6 Tips Bertahan Dalam Badai Petir di Alam Bebas

Tips Bertahan Dalam Badai Petir. Sambil menikmati alam bebas, anda harus selalu memperhatikan perubahan cuaca. Cuaca bisa berubah dengan cepat dengan memperhatikan awan, angin dan aroma hujan. Semuanya itu menunjukkan cuaca buruk. Tanda dari badai petir adalah guntur. Mungkin anda merasa aman berada jauh dari badai, namun jika anda masih mendengar guntur, anda tidak benar-benar aman. Mendapati ada di alam bebas ketika badai petir terjadi merupakan hal yang sangat berbahaya jika anda tidak mengerti bagaimana cara melindungi diri dari badai.
Kilat Petir

Berikut adalah beberapa tips menyelamatkan diri dari badai di alam bebas :

1. Memeriksa Perkiraan Cuaca

Hal yang paling mudah tentu mencegah daripada menyiapkan pergulatan dengan alam. Memeriksa ramalan cuaca merupakan awal yang baik untuk mendapatkan nuansa bahaya cuaca yang mungkin bisa anda alami.

Di daerah pegunungan, badai biasanya terbentuk dan berkembang di sore hari.  Untuk menghindari hal ini, rencanakan naik ke gunung (puncak) pada pagi hari dan hindari ketika siang atau sore hari. Selalu lihat keadaan awan, arah angin dan guntur. Semakin cepat anda bisa melihat tanda-tanda badai, semakin banyak waktu yang bisa digunakan untuk mencari tempat berlindung dari badai.

2. Menghitung Jarak Petir

ketika terjebak di dalam badai, cobalah untuk menghitung seberapa jauh anda dari sambaran petir. Anda bisa menggunakan metode Flash to bang, yaitu menghitung jarak petir dengan menghitung jumlah jarak antara munculnya kilatan petir dan suara guntur.

Caranya tidak sulit. Hitunglah waktu antara munculnya kilat hingga kemudian terdengar guntur. Jumlah yang dihasilkan dibagi dengan lima (5) dan hasilnya akan memberitahu anda seberapa banyak mil jauhnya anda dari sambaran petir. Contoh jika jarak antara kilat dan suara guntur 10 detik, maka petir ada 2 mil dari anda. ( 1 Mil = 1,60934 km).

3. Tempat Perlindungan

Ketika terjadi badai petir dan anda terjebak di dalamnya, tetaplah tenang dan ambil tindakan pencegahan segera. Tinggalkan lapangan terbuka, puncak gunung, daerah berair, di bawah pohon tunggal atau pintu masuk gua. 
Tempat Berbahaya dan Aman Ketika Badai Petir
Carilah daerah dataran rendah seperti lembah. Anda bisa mundur ke pohon-pohon kecil yang dikelilingi pohon-pohon tinggi. Lakukan dengan berjongkok dengan menyentuh tumit anda, kepala di antara lutut dan telinga tertutup. Minimalkan kontak dengan tanah dan jangan berbaring datar. Ini adalah cara melindungi diri dari badai petir yang sangat baik.

4. Posisi Perlindungan

Sambaran petir yang didahului sensasi kesemutan pada rambut, anda sedang berada di dekat badai dan tubuh anda telah mengirim apa yang disebut streamer positive dimana akhirnya petir bisa menyambar anda dalam jarak yang sangat dekat. Jika merasakan sensasi ini, segeralah merunduk pada bola kaki anda dan tahan nafas sejenak untuk tidak menghirup udara super panas yang mengelilingi petir.
Posisi Perlindungan Ketika Badai Petir
Jika anda ada di daerah datar dengan beberapa orang di sekitar anda. menyebarlah sekitar 15 - 30 meter satu sama lain ketika badai petir lewat. 

5. Hindari Logam 

Ketinggian, bentuk yang runcing dan isolasi adalah faktor yang mengendalikan petir untuk menyambar. Benda logam yang menonjol dari ransel seperti tiang trekking atau antena meningkatkan kemungkinan menarik petir. Hindari kontak apapun dengan logam ketika badai petir terjadi. Ransel dengan bingkai logam harus disingkirkan minimal 30 meter dari anda. Ikat pinggang, perhiasan bahkan bra underwire dan risleting bisa berbahaya. Tentu saja anda tidak mungkin memiliki waktu untuk menghilangi bagian logam yang anda gunakan.

6. Setelah Serangan Petir

Orang yang telah disambar petir, aman untuk disentuh karena tidak ada residu listrik. Segera lakukan pertolongan. Jika tidak bernafas namun memiliki denyut nadi, mulailah menolong dengan nafas buatan. Jika tidak ada denyut nadi, lakukan CPR (Cardiopulmonary resuscitation) yaitu teknik kompresi dada dan pemberian nafas buatan untuk yang detak jantung atau pernafasannya terhenti. Jika masih bernafas dan ada denyut nadi carilah kemungkinan cidera seperti luka bakar, patah tulang, kerusakan sistem saraf, kehilangan pendengaran atau penglihatan.

Tunggu minimal 30 menit setelah guntur berakhir dan tinggalkan tempat anda untuk melanjutkan hiking,namun tetaplah ingat bahwa badai mungkin saja muncul lagi setelah badai awal.

Itu adalah beberapa tips yang harus dimengerti untuk para penggiat alam bebas. Perubahan cuaca mungkin bisa diprediksi lebih awal untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan mempersiapkan segala pengetahuan untuk kemungkinan yang terjadi juga merupakan bekal penting untuk para backpacking. Selamat Berpetualang !

Iklan Atas Artikel

Loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Loading...

Iklan Bawah Artikel

Loading...