Memahami Langkah-langkah Kegiatan Survival - Survival Alam

Memahami Langkah-langkah Kegiatan Survival

Langkah-langkah Kegiatan Survival. Tidak ada yang bisa memastikan apa yang akan terjadi di alam bebas. Meski sudah menggunakan perlengkapan outdoor yang safety, tidak menutup kemungkinan dalam suatu kondisi akan dihadapkan pada situasi darurat yang mengharuskan siapapun untuk survival. Meski secara umum terkesan darurat atau terjadi dadakan, kegiatan survival mempunyai beberapa proses yang harus diperhatikan untuk menunjang kelangsungan hidup survevor.
Langkah-langkah Kegiatan Survival
Bagaimana Kegiatan Survival?
Sebagian kecil orang menganggap bahwa survival adalah sebuah petualangan yang mungkin terjadi di alam bebas. Sebagian besar orang beranggapan survival adalah teknik yang perlu dipelajari dan dikuasai penggiat alam. Sedangkan survival sendiri adalah cara bertahan hidup untuk memperpanjang kehidupan dari kematian yang bisa saja terjadi.


Kegiatan survival harus dilakukan secara terstruktur karena anda'lah yang akan mengatur segalanya, mulai dari tenaga, pikiran bahkan kehidupan singkat anda untuk bertahan hidup dan mencari pertolongan. Dalam situasi seperti ini, alam bisa menjadi sahabat yang sangat baik ataupun malah menjadi musuh yang menakutkan jika anda salah bertindak.

Ada beberapa langkah yang biasanya dijalani dalam melakukan survival :


1. Mengkoordinasikan Tim

Jika anda bukan single backpacker, berkoordinasi dengan tim sangatlah penting. Hal ini perlu dilakukan karena dalam keadaan darurat ataupun tersesat, rekan se-tim ada yang mengalami panik, bahkan masing-masing ingin melakukan apa saja menurut kata hatinya, padahal belum tentu itu benar. Keadaan seperti itu kadang bisa memperkeruh suasana, menimbulkan perdebatan dan perselisihan. Inilah kenapa Survival Mindset perlu dipahami bagi setiap penggiat alam bebas


Dalam keadaan darurat, hal yang diperlukan adalah kekompakan, kerjasama dan saling menghargai, sehingga koordinasi sangat penting dilakukan untuk mencapai kesatuan pendapat untuk memutuskan langkah selanjutnya yang akan diambil. Pada Konsep S.T.O.P Dalam Situasi Tersesat, koordinasi dalam sebuah tim sangat penting untuk menentukan tindakan.


2. Melakukan Pertolongan Pertama

Pertolongan pertama perlu dilakukan karena dalam kondisi darurat, segala bentuk sakit atupun luka kecil bisa berkembang menjadi penghambat yang akan menyulitkan. Untuk itu, beri pertolongan pertama bagi siapapun yang sakit atau luka, kemudian berikan waktu istirahat bagi rekan yang memerlukan. Sedangkan untuk rekan lain yang masih sehat dan bugar, bisa berguna untuk pembagian tugas dalam kegiatan survival.

3. Melihat Kemampuan Tim

Perhatikan dan nilai kemampuan fisik diri sendiri dan rekan se'tim agar kelak tidak menyulitkan kegiatan survival yang sudah direncanakan. Memaksakan kemampuan rekan malah akan membahayakan karena sikap sok jagoan tidak akan menolong dalam kondisi survival. Disinilah peran pimpinan sangat penting untuk membuat rencana berdasarkan pertimbangan kemampuan dan keadaan yang ada.

4. Melakukan Orientasi Medan

Melakukan orientasi medan tanpa peta dan kompas pasti sangat menyulitkan, apalagi bagi penggiat alam yang tidak memiliki pengetahuan orientasi medan. Pada saat tersesat, siapapun dituntut untuk bisa melakukan orientasi medan untuk mengetahui beberapa hal, yaitu :
  • Mengetahui posisi saat itu : Apakah berada di lereng, lembah, gunung atau puncak. Lebih tepat lagi jika mengetahui lokasi koordinat pada peta dimana berada agar seluruh perjalanan bisa mudah diperkirakan. 
  • Mengetahui kemungkinan pemukiman penduduk : Bila tidak ada peta, jalan setapak, ladang ataupun perkebunan bisa menjadi petunjuk bahwa di sekitar ada pemukiman penduduk, dimana disinilah pertolongan akan cepat didapat 
  • Mengetahui perkiraan jalan keluar : Kadang melakukan perjalanan dengan menerobos jalur di gunung bisa menjadi faktor yang menyebabkan tersesat. Kebanyakan kemampuan yang ngawur ini tidak ditunjang dengan ketrampilan membaca peta dan menggunakan kompas. Pada waktu perjalanan, kita bisa menandai tumbuhan khas di suatu tempat, menandai tower tinggi di gunung, jembatan atau perkebunan yang sifatnya permanen. Hal ini cukup membantu saat tersesat. Paling tidak bisa memperkirakan bahwa tempat tersebut pernah dilewati.
Langkah-langkah Kegiatan Survival
Melakukan Orientasi Medan

5. Melakukan Penjatahan Makanan

Kebutuhan makanan harus diatur dengan disiplin dalam keadaan darurat. Perhitungkan jumlah makanan yang ada dengan jumlah tim serta perkiraan waktu yang diperlukan untuk melakukan survival sampai selamat. Hal ini akan mengurangi bahaya kelaparan dan kehausan, meskipun ada Tumbuhan Liar yang Aman Dikonsumsi.

6. Pembagian Tugas

Rencana yang dibuat haruslah rasional berdasarkan pertimbangan yang matang. Pembagian tugas bisa dilakukan saat itu dengan menentukan siapa yang akan bergerak mencari pertolongan, siapa yang tetap tinggal, dan sebagainya. Siapapun yang bergerak mencari pertolongan harus dipastikan mempunyai kondisi fisik dan pengalaman yang baik, serta mempunyai ketrampilan, keberanian, dan tanggung jawab yang tinggi. Sedangkan untuk yang tinggal biasanya adalah rekan yang fisik tidak cukup kuat untuk mobile, tidak sehat atau tidak memungkinkan untuk berjalan. 

Tanpa perencanaan dan kekompakan, pembagian tugas yang terpencar-pencar ini akan sulit dijalin. Sebenarnya berpencar kurang menguntungkan karena pada saat seperti itu, fisik dalam keadaan lemah dan pikiran sedang kacau. Jadi, dengan bersatu dan menjaga kekompakan diharapkan bisa saling menolong, berfikir dan berdiskusi secara matang, sekaligus menghindari rasa takut dan menambah perasaan aman.


7. Menyambung Komunikasi Dengan Dunia Luar

Ini bukan membahas antara dunia nyata dan dunia gaib, melainkan menyambung komunikasi dengan kelompok di luar survivor. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan pesawat komunikasi yang kebanyakan dibawa para tentara perang, sehingga hal ini jarang terjadi. 

Dalam situasi survival, kentongan bisa dibuat dari bambu, panci maupun piring seng yang dipukul berulang-ulang untuk menarik perhatian penduduk, terutama malam hari yang akan membuat suara terdengar lebih jelas. Namun ingat, usaha mencari perhatian dengan melakukan aktivitas yang berlebihan seperti berteriak akan merugikan karena bisa membuat lelah diri sendiri.

Sebaiknya usaha menyambung komunikasi ini dilakukan sebelum berangkat menuju suatu tempat. Misalnya dengan melakukan perizinan pada orang setempat yang memberi keterangan lamanya waktu melakukan kegiatan, sehingga jika pada waktu yang ditentukan belum kembali, tim penolong akan mencari dimana anda berada.


8. Membuat Jejak

Yang sering dilakukan para penggiat alam selama ini adalah tanda bahwa jalan tersebut pernah dilalui. Hal ini bisa memudahkan tim pencari untuk menemukan survivor. Cara yang bisa dilakukan survivor versi militer adalah dengan menguliti pohon atau mematahkan ranting pohon yang menunjukkan arah tujuan berjalan. Sedangkan para pecinta alam biasanya menggunakan tanda alam seperti batu, ranting yang disusun dan mengikatkan tali/pita yang mencolok warnanya.
Langkah-langkah Kegiatan Survival
Membuat Jejak

Cara lain untuk mendapatkan perhatian adalah dengan menggunakan asap api unggun ataupun metode signaling mirror. Ada berbagai jenis Sinyal Bantuan yang Umum Digunakan Ketika Survival yang bisa digunakan untuk mencari perhatian pada tim penolong. Ada pula tanpa yang biasa digunakan sebagai isyarat darurat yang dikenal dengan Sinyal Darurat Internasional. Dengan tujuan yang sama, pemasangan kode darurat yang dibuat dari warna mencolok (baju, celana, dst) bisa diterapkan kepada pesawat penolong. Sehingga, sebaiknya anda menggunakan pakaian berwarna mencolok agar bisa berguna jika sewaktu-waktu anda berada dalam situasi survival.

9. Mendapat Pertolongan

Tidak menutup kemungkinan anda bertemu dengan orang baik ketika sedang melakukan survival. Berharaplah jika orang tersebut tidak sedang survival juga. Pertolongan tidak sengaja misalnya bertemu dengan penggarap ladang, penebang pohon atau pencari rotan. Untuk itu, jalur yang kemungkinan besar biasa dilewati menusia merupakan pilihan yang tepat untuk mendapatkan pertolongan.

Biasanya pemukiman penduduk lebih dekat dengan sumber air, jadi tidak ada salahnya untuk mengikuti aliran sungai untuk mendapat pertolongan sekaligus mengatasi kekurangan air. 

Itulah langkah-langkah kegiatan survival yang normal terjadi dan bisa diaplikasikan dalam kondisi survival. Selamat Berpetualang !


Iklan Atas Artikel

Loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Loading...

Iklan Bawah Artikel

Loading...